Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Alekseyevna Lvova-Belova, komisaris hak anak negara tersebut, atas dugaan keterlibatan mereka dalam deportasi ilegal anak-anak Ukraina.

Siaran pers oleh ICC mengatakan hakim pra-sidang pengadilan telah menemukan "alasan yang masuk akal" untuk meminta pertanggungjawaban setiap tersangka atas kejahatan perang yang mencakup pemindahan penduduk yang tidak sah dari wilayah pendudukan Ukraina ke Rusia, yang menyebabkan kerusakan pada anak-anak Ukraina.

Moskow telah menolak keputusan ICC, menyatakan bahwa keputusan badan peradilan PBB tidak memiliki arti penting bagi negara karena Rusia bukan penandatangan Statuta Roma ICC dan tidak menanggung kewajiban di bawahnya. Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengungkapkan pandangannya melalui saluran Telegramnya, The Guardian melaporkan.

Sementara itu, Andri Yermak, Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyatakan melalui media sosial bahwa surat perintah penangkapan itu baru permulaan, kata sebuah laporan CNN .

Keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah terhadap Putin dan Lvova-Belova atas dugaan keterlibatan mereka dalam deportasi anak-anak Ukraina sangatlah penting. Namun, penolakan Rusia atas keputusan ICC menunjukkan bahwa Rusia mungkin tidak mematuhi keputusan ICC.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidatonya yang didedikasikan untuk Hari Pembela Tanah Air di Moskow
IBTimes US