POIN UTAMA

  • Pejabat Ukraina memperkirakan lebih dari 300.000 pasukan Rusia berada di dalam negeri
  • Sementara Kyiv menyuarakan keprihatinan, Presiden Joe Biden mengatakan Putin telah "sudah kehilangan Ukraina"
  • Ukraina telah menerima bantuan militer dari beberapa negara, di tengah ancaman berkelanjutan dari Rusia

Rusia dilaporkan telah mulai mempersiapkan "invasi baru yang besar" di Ukraina, yang kemungkinan akan terjadi dalam 10 hari ke depan.

Menurut sebuah laporan media, penjajah Rusia telah menyiapkan 1.800 tank, 3.950 kendaraan lapis baja, 2.700 sistem artileri, 810 sistem peluncuran roket ganda, 400 jet tempur, dan 300 helikopter untuk operasi ofensif baru.

"Rusia juga telah mulai mempersenjatai dan menggali untuk serangan yang akan datang," kata seorang pejabat militer Ukraina, yang berbicara tanpa menyebut nama, kepada Foreign Policy .

Sementara itu, pejabat Ukraina memperkirakan lebih dari 300.000 pasukan Rusia berada di dalam negeri. Jumlah penjajah dalam invasi terbaru akan lebih tinggi dari yang dikirim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Februari lalu.

"Ini jauh lebih besar daripada yang terjadi pada gelombang pertama," kata pejabat militer Ukraina itu. "Mereka tidak memperhatikan adanya korban atau kerugian."

"Dalam 10 hari ke depan, kami mengharapkan invasi baru yang besar," katanya.

Namun, klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen oleh International Business Times.

Menurut Pentagon, puluhan ribu tentara mungkin telah memasuki Ukraina untuk menggantikan tentara, yang kehilangan nyawa dalam pertempuran yang sedang berlangsung di kota Bakhmut dan Soledar.

Sementara kekhawatiran atas serangan lain yang akan datang membayangi Ukraina menjelang peringatan satu tahun perangnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Putin "telah kehilangan Ukraina."

"Tidak mungkin Putin akan mampu - dia sudah kehilangan Ukraina," kata Biden dalam wawancara dengan PBS NewsHour, menurut The Hill .

"Dia pikir jika dia menginvasi Ukraina, pertama-tama, dia akan disambut oleh setiap penutur bahasa Rusia, mereka akan berkata, 'Ayo masuk.' Kedua, dia pikir apa yang akan terjadi adalah NATO akan runtuh, NATO tidak akan melakukan apa-apa, mereka akan takut untuk bertindak," katanya. "Lanjutkan, tidak ada yang terjadi."

Saat ancaman serangan besar-besaran berlanjut, Ukraina telah menerima bantuan militer dari beberapa negara di Barat. Namun, komitmen baru-baru ini oleh Inggris untuk memasok senjata jarak jauh dan jet tempur telah membuat marah Rusia, dengan Kremlin mengatakan yang pertama akan menanggung konsekuensinya.

Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Donetsk
Rusia sedang merencanakan serangan besar lainnya di Ukraina. IBTimes US