bakteri TBC
Mycobacterium tuberculosis adalah agen penyebab tuberkulosis. IBTimes UK

Hari Tuberkulosis Sedunia (TB) diakui dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 24 Maret di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak penyakit tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan TB bertanggung jawab atas lebih dari 1,4 juta kematian setiap tahun, menjadikannya salah satu dari sepuluh penyebab kematian di dunia.

Beberapa bagian dunia dengan tingkat TBC yang tinggi antara lain negara-negara Afrika, Asia Selatan (India, Pakistan, Indonesia, Bangladesh), Rusia, Cina, Amerika Selatan, Vietnam, Kamboja dan Filipina.

Apa itu tuberkulosis?

TBC adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru-paru. Bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti otak, ginjal, dan tulang belakang.

Ini adalah penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Ini terutama mempengaruhi mereka yang hidup dalam kemiskinan dan komunitas rentan, di mana akses ke layanan kesehatan terbatas, dan kemiskinan serta kekurangan gizi merajalela.

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TBC menjadi sakit. Namun, TBC bisa berakibat fatal jika seseorang tidak mendapat pengobatan yang tepat.

Tahapan dan gejala tuberkulosis

Tuberkulosis terdiri dari tiga tahap yaitu:

  • Infeksi primer
  • Infeksi TBC laten
  • penyakit TBC aktif

Seseorang yang terinfeksi bakteri tersebut, tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun, menderita TBC tidak aktif atau infeksi TBC laten (TB laten). Meskipun kelihatannya infeksinya sudah hilang, infeksi tersebut tidak aktif (tidur) di dalam tubuh orang yang terinfeksi.

Sementara mereka yang memiliki TB tidak aktif tidak menunjukkan gejala, mereka dapat dites positif mengidap penyakit tersebut.

Jika orang yang terinfeksi menunjukkan gejala dan menular, mereka dikatakan menderita TBC aktif atau penyakit tuberkulosis (penyakit TBC).

Orang dengan TB aktif dapat menunjukkan gejala berikut :

  • Batuk terus-menerus (berlangsung lebih dari 3 minggu)
  • Sakit di dada
  • Batuk darah atau dahak (lendir)
  • Kelelahan atau kelemahan
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Panas dingin
  • Demam
  • Keringat malam

Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia:

Hari Tuberkulosis Sedunia (TB) memperingati ulang tahun penemuan Dr Robert Koch atas Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis (TB), pada tahun 1882.

Penemuan terobosan Dr. Koch membuka jalan bagi diagnosis dan pengobatan TB, masalah kesehatan dunia yang serius yang masih ada sampai sekarang.

Hari TB Sedunia pertama kali diamati pada tahun 1982, pada peringatan 100 tahun pengumuman Dr Koch. Ini dipasarkan untuk mendidik masyarakat tentang dampak TB di seluruh dunia.

Hari tersebut menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengakhiri TB, yang merupakan pandemi global dan berfungsi sebagai pengingat bahwa penyakit tersebut terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan global.

Tema Hari TB Sedunia 2023

Tema Hari TB Sedunia Tahun 2023 adalah ' Yes! Kita bisa mengakhiri TB! '. Ini bertujuan untuk menginspirasi harapan dan mendorong para pemimpin global untuk berkolaborasi dan mengambil tindakan untuk memerangi epidemi.

Tema tahun ini berfokus pada peluang untuk meningkatkan visibilitas dan komitmen politik. Ini menekankan perlunya peningkatan investasi, penyerapan rekomendasi WHO yang lebih cepat, adopsi inovasi, tindakan yang dipercepat, dan kolaborasi multisektoral untuk mengakhiri TB.

Signifikansi Hari TB Sedunia

Hari TB Sedunia adalah acara tahunan yang memberi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan beban global TB dan inisiatif yang diambil untuk memberantas penyakit ini.

Hari tersebut mencerminkan langkah-langkah yang dibuat dalam memerangi TBC dan untuk menegaskan kembali dan memperbaharui komitmen untuk mengakhiri pandemi ini. Ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa TB adalah masalah kesehatan dan juga masalah sosial karena diperparah oleh masalah seperti kemiskinan, kelaparan, dan kondisi hidup yang buruk.

TBC masih menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia meskipun ada kemajuan baru-baru ini. Pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan terhadap respons global terhadap tuberkulosis. WHO memperkirakan bahwa pandemi dapat menyebabkan tambahan 1,4 juta kematian pada tahun 2025.